Jangan Lupa Klik di bawah ini !!!

Kamis, 01 September 2016

Bore Up mio 58 sampai 65

  • Setelah mengikuti perkembangan bore up Mio hingga ramai diaplikasi dipakai balap, gerai variasi pun makin getol meluncurkan varian part bore up ke pasaran. Khususnya ukuran 58,5 mm dan 65 mm. Disini ada aturan yang menarik untuk diikuti, sehubungan dengan mekanis mesin skutik yang selalu bergasing di rpm tinggi. “Paling mengkhawatirkan adalah sisa ketebalan liner yang ideal serta tinggi pantat silinder, agar tetap aman, ”buka Ayung dari Rayya Perkasa Motosport di Kalibutuh 131, Surabaya. Sesuai dengan hasil riset dan data yang dikumpulkan, untuk bore up 65 mm ketebalan liner adalah 2,5 mm. Sedang yang bore up 58,5 mm perhitungan sisa ketebalan liner nya masih aman dalam hitungan 4,5 mm. Bagaimana dengan tinggi piston yang ideal ? Hal ini layaknya dijadikan prioritas saat proses bore up. Sebab tinggi piston juga berpengaruh dengan keamanan piston itu sendiri. “Kalau terlalu tinggi dan lebih dari 38,5 mm, bisa jadi ketika piston berada di TMB pantat piston akan membentur stang piston dan daun as kruk. Tinggi piston 37,5 mm berlaku buat bore up 65 mm, ”ingat Ayung. Sedang bore up 58,5 mm, tinggi pistonnya dapat memakai ukuran 38,5 mm. Sebab, makin kecilnya diameter piston, makin jauh pula jarak pantat piston dengan stang piston. Sehingga masih aman meskipun lebih tinggi dimensi pistonnya. Beda dengan bagian tinggi pantat linernya, kalau bore up 65 mm tinggi pantat liner dapat diaplikasi dengan tinggi 21 mm. Dan yang bore up 58,5 mm, untuk tinggi pantat linernya bisa memakai 20 mm. “Kalau di bagian ini hanya mengikuti dimensi tinggi piston, untuk memastikan keseluruhan bodi piston mendapat pelumasan maksimal,”yakin Ayung. .:CDI : BRT i-Max Diposkan oleh heru di 07.19 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest Kamis, 27 Desember 2012 oprek mio gak bikin boros seekarang lagi maraknya matik atau skubek. matik tersebut dikenal sebagai motor cewe. tapi jangan salah bos. mio kesayangan anda juga bikin ngacir seperti motor manual biasanya. tapi kadang banyak yang mengeluh bahan bakar boros bos kalo untuk harian.jangan khawatir bos, kita bisa oprek dibagian cover CVTnya. namanya juga matic pasti berhubungan dengan CVT. dibagian ini ada komponen yaitu rooler, pegas cvt, dan lain sebagainya. sesuai dengan keinginan anda mau trek cepat atau dalam kota dan trek panjang atau top speed. untuk yang menginginkan akselerasi bisa ganti rooler yang lebih ringan dari standar. misal standar mio 12gram, bisa diganti dengan yang lebih ringan, misal ganti dengan ukuran 9gram, kemudian per atau pegas CVT ganti dengan yang lebih lunak. banyak tersedia di speed shop. harga varian, mulai dari 70ribuan. untuk rooler juga banyak tersedia di speed shop. ada yang paket, ada juga yang ngecer. rata- rata harga 70AN ribu. sedang yang suka bepergian jauh dan mengiginkan top speed naik, gampang saja rooler di ganti dengan ukuran yang berat, misal naik jadi 13gram. kemudian pegas driven face ganti dengan yang bertipikal keras. tapi angkatan pertama atau awalan agak berat dikit. nah, teman teman bisa praktikan pada mio harian kesayangan anda. murah meriah gak boros. ramah linkungan juga. tapi tarikan beda dengan standar. tanpa oprek mesin mio meski skubek gak punya gigi, tapi besutan yang memakai CVT ini bisa ngacir tanpa harus di bore up yang mengeluarkan uang banyak,.juga merusak mesin kalau buat harian,.ada satu cara untuk mengubah mio harian anda standar tapi ngacir di jalan raya. yaitu dengan mengubah sistem pengapian. dari situ kita dapat mendapatkan performa tarikan mesin tetappi mesin masih standar bosss,,... yang paling penting adalah mengganti perangkat pengapian mulai dari CDI,KOIL, dan busi.sekarang sudah banyak tersedia CDI aftermarketn yang harganya bervarian. sebut saja CDI BRT yang kiini keran di dunia balap drag di tanah air.harganya juga tidak selangit seperti produk jepang. kisaran harga sekitar 350an. karena sumber pengapian dari CDI maka CDI lawas dilangsir dengan yang racing. sebetulnya standar mio juga sudah bagus. tapi masih kurang maksimal. kemudian lanjut ke koil. koil berfungsi menyemburkan api yang ditransfer ke CDI. agar semburannya maksimal ganti dengan yang racing. kemudian yang terakhir yaitu busi. busi fungsinya mentransfer semburan dari koil. agar maksimal pembakaranyya nanti. sobat dirumah berminat untuk mengoprek mio harian anda tanpa mem bore up mesin anda? di bawah spek merek dan harga CDI, koil CDI BRT = RP350.000, varro = Rp250.000, xp = 300.000, rektor = Rp585.000 KOIL tk = Rp150.000, blue tundher = Rp160.000, tdr = Rp225.000, ktc = Rp110.000..ibenkloki.bloger.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar